Baturaja, Pscom – Penampilan spektakuler DJ Nathalie dari Jakarta di Grand MC Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mendadak menjadi buah bibir publik. Video aksinya yang beredar luas di media sosial bukan hanya memicu decak kagum, tetapi juga perdebatan panas. Sorotan tajam kini tertuju pada legalitas izin operasional tempat hiburan malam tersebut.
Menanggapi kontroversi ini, anggota DPRD OKU dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Haji Mimin, angkat bicara dengan tegas. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah bergerak cepat melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel.
“Kemarin kami sudah ke Dinas Pariwisata Provinsi. Katanya, belum ada pengajuan izin terkait club malam di OKU,” ujar Haji Mimin, Jumat (12/09/2025).
Pernyataan ini sontak menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, di tengah ketidakjelasan perizinan, manajemen Grand MC justru gencar melakukan promosi di berbagai platform. Haji Mimin menilai langkah tersebut rawan menyesatkan publik dan bisa menciptakan preseden buruk bagi usaha hiburan lainnya.
Publik kini mendesak agar pemerintah daerah dan dinas terkait segera turun tangan memberikan kejelasan resmi. Transparansi dianggap penting agar polemik tidak semakin berlarut dan menjaga ketertiban dalam pengelolaan hiburan malam di OKU.
Namun, cerita tak berhenti di sini. Sebelumnya, pada 24 Agustus 2025, pihak Liputan4.com telah mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada manajemen Grand MC. Piping, owner Grand MC, dengan lantang membantah tudingan tak berizin.
“Kami memiliki surat izin. Izin lama ada, dan izin gudang yang baru juga sudah dibuat. Jadi kalau dibilang tidak ada izin, itu informasi yang keliru,”
jelas Piping melalui sambungan telepon/WhatsApp.
Sayangnya, upaya konfirmasi lanjutan pada Jumat (12/09/2025) malam justru menemui jalan buntu. Telepon berdering tak diangkat, pesan WhatsApp pun tak berbalas.
Kini publik hanya bisa menanti, apakah pemerintah daerah berani mengungkap fakta sebenarnya: benarkah Grand MC beroperasi tanpa izin, ataukah sekadar terjadi perang narasi antara DPRD dan pengelola club malam?
