Puisi Menembus Batas: Anak Berkebutuhan Khusus Bersinar di Panggung YPAC Palembang

Berita55 Dilihat

Palembang, Pscom – Rangkaian Pesta Apresiasi Sastra Peserta Didik Sumatera Selatan 2025 resmi ditutup dengan cara yang menggetarkan hati. Di Gedung YPAC Palembang, Kamis (16/10/2025), digelar kegiatan penuh makna bertajuk “Panggung Puisi Anak Berkebutuhan Khusus”, sebuah persembahan yang menjadi penutup manis dari empat agenda besar apresiasi sastra tahun ini.

Kegiatan ini digagas oleh Koalisi Masyarakat Puisi (KMP) Sumsel, dan dihadiri oleh tokoh sastra Anwar Putra Bayu selaku Ketua KMP Sumsel, para juri, Dra. Ny. Yulia Helmy Ketua YPAC Palembang, dewan pengawas, guru, serta para orang tua yang tampak larut dalam suasana haru.

Dalam sambutannya, Anwar Putra Bayu menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi momentum penting untuk mengangkat keberanian dan kreativitas anak-anak berkebutuhan khusus melalui medium sastra.

“Dari empat kegiatan, Panggung Puisi Anak Berkebutuhan Khusus ini menjadi yang paling istimewa. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut setiap tahun sebagai bagian dari fasilitasi sastra oleh Badan Bahasa Pusat,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan tentang tanggung jawab negara untuk memberi ruang dan kesempatan setara bagi anak-anak berkebutuhan khusus agar tidak lagi terpinggirkan.

“Selama ini, anak-anak berkebutuhan khusus belum memiliki ruang dalam bidang sastra, drama, atau musik. Padahal negara menjamin hak dasar anak-anak, termasuk hak berekspresi. Kegiatan seperti ini harus menjadi program berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu, Dra. Ny. Yulia Helmy, Ketua YPAC Palembang, menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat anak-anak yang tampil di panggung puisi tersebut.

“Di YPAC, kami membina anak-anak berkebutuhan khusus sejak tahun 1959, mulai dari tuna rungu, tuna daksa, hingga tunagrahita ringan dan sedang. Hari ini sekitar 20 anak tampil membacakan puisi, dan luar biasa, beberapa bahkan tampak seperti anak normal dalam ekspresi dan penjiwaannya,” jelasnya.

Baca Juga :  Pelayanan Buruk KAI: Kereta Tak Berhenti di Prabumulih, Ratusan Penumpang Dipaksa Turun di Stasiun Asing

Ia melanjutkan bahwa kegiatan ini menjadi sumber energi baru bagi anak-anak di YPAC.

“Anak-anak sangat senang bisa tampil. Setelah ikut acara seperti ini, mereka jadi lebih bersemangat datang ke sekolah. Kami berterima kasih kepada Koalisi Masyarakat Puisi yang telah memberi ruang bagi mereka untuk berkarya,” ujar Yulia Helmy.

Dan di penghujung acara, suasana berubah menjadi simfoni kebanggaan—piala diserahkan, kamera menangkap senyum, dan air mata bahagia jatuh tanpa suara. Di balik kata-kata yang terbata, ada nyala kecil yang tumbuh menjadi api semangat. Panggung itu bukan sekadar tempat membaca puisi, melainkan altar kecil di mana setiap anak belajar bahwa perbedaan bukan batas, melainkan keindahan yang perlu dirayakan.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba puisi, penyerahan trofi dan uang pembinaan, serta sesi foto bersama. Pesan yang menggema dari YPAC Palembang: setiap anak berhak didengar, berekspresi, dan diapresiasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *