Api Kreativitas dari Bumi Sriwijaya: Herman Deru Menyalakan Semangat Anak Negeri

Pemerintahan64 Dilihat

Palembang, PScom – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr. H. Herman Deru membuka Festival Kreatif Sriwijaya 2025 dengan semangat yang menyalakan bara inspirasi. Di tengah suasana meriah Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Kamis (9/10/2025) siang, Herman Deru menegaskan: “Kreativitas adalah jalan cepat menuju kesuksesan.”

Dalam pidatonya, Gubernur menuturkan bahwa di era yang bergerak cepat ini, dua hal menjadi kunci keberhasilan  kreativitas dan inovasi. Ia mengajak generasi muda untuk tidak hanya mencipta karya, tetapi juga membaca arah angin peluang dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

“Kalau tidak lahir dari keluarga kaya, kita harus kreatif dan pandai berniaga. Contohnya pendiri Apple dan Tesla mereka sukses karena kreatif berdagang. Jangan mudah menyerah ketika gagal, karena semangat pantang menyerah adalah bagian dari kreativitas,” ujarnya, memantik semangat para peserta festival.

Herman Deru menilai, semangat berpikir kreatif harus disemai sejak dini, baik oleh keluarga maupun lingkungan sekitar. Ia menegaskan, keseriusan pemerintah dalam mengembangkan potensi generasi muda sudah tampak melalui pembentukan Kementerian Kreatif, sebagai ruang tumbuh bagi ide dan talenta di seluruh Indonesia.

Festival Kreatif Sriwijaya, lanjutnya, bukan sekadar perayaan seni dan budaya, tetapi juga panggung kolaborasi bagi pelaku industri kreatif lintas sektor dari musik, kuliner, kriya, hingga fashion—yang memamerkan kekayaan wajah Sumatera Selatan.

“Festival ini bukan hanya ajang pamer karya, tapi momentum untuk menghidupkan ekonomi kreatif di daerah. Melalui kegiatan ini, kita dorong masyarakat mencintai produk lokal dan bangga menggunakan hasil karya anak bangsa,” tambahnya.

Menurutnya, ekonomi kreatif adalah nadi baru pembangunan daerah, dan Pemerintah Provinsi Sumsel akan terus menjadi motor penggeraknya.

Dalam kesempatan itu, Herman Deru juga mengapresiasi Dekranasda Sumsel atas peluncuran Wastra Warisan Sumsel, yang disebutnya sebagai langkah elegan dalam melestarikan budaya lokal.

Baca Juga :  Bupati Banyuasin Askolani Respons Cepat Korban Puting Beliung di Muara Sugihan, Salurkan Bantuan Gubernur

“Wastra Sumatera Selatan bukan sekadar kain, melainkan simbol identitas, nilai, dan kebanggaan masyarakat. Kalau kita merasa memiliki kain wastra, maka harga tidak lagi menjadi masalah. Yang penting adalah rasa bangga dan cinta terhadap budaya sendiri,” ujarnya.

Ia bahkan mengajak masyarakat untuk menjadikan kain wastra sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, misalnya dengan mengenakannya setiap hari Jumat sebuah langkah kecil yang menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan leluhur.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru menegaskan bahwa pihaknya melalui Kriya Sriwijaya berkomitmen membantu para perajin dan menghidupkan kembali kain-kain tradisional yang hampir punah, seperti Kain Songket Ughan asal Kabupaten OKU.

Upaya ini, kata dia, bukan sekadar pelestarian budaya, melainkan pewarisan nilai dan jati diri Sumsel kepada generasi berikutnya. Dukungan berbagai pihak, termasuk Direktur Film Animasi dan Video Kemenparekraf Doni Setiawan serta Ketua ICSB Sumsel Hj. Samantha Tivani HD, semakin menegaskan bahwa semangat ekonomi kreatif kini mengalir deras di Bumi Sriwijaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *