Ogan Ilir, Pscom – Kamis (11/9/2025) petang menjadi momen mencekam bagi sejumlah keluarga di Muara Kuang. Empat siswa SMKN 1 Muara Kuang mendadak mengalami gejala mual, muntah, dan mencret setelah menyantap makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Suasana panik pun tak terhindarkan.
“Anak-anak sudah pulang sekolah. Ketika di rumah mulai mengalami mual, muntah, mencret,” mengutip TribunSumsel.com dan Sripoku.com, ujar seorang informan. Jum’at (12/9/2025).
Keempat siswa itu segera dilarikan ke Puskesmas Muara Kuang untuk mendapatkan perawatan medis. Tak hanya pihak keluarga yang dibuat cemas, aparat TNI-Polri hingga tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pun ikut turun tangan memantau kondisi anak-anak tersebut.
“Semalam sudah dicek. Sekarang keempat anak itu sudah diperbolehkan pulang,” lanjut informan.
Kepala Puskesmas Muara Kuang, Erfida Nafratilova, membenarkan adanya sejumlah siswa yang dirawat karena gejala mual dan muntah. Namun ia menegaskan belum bisa menyimpulkan penyebabnya.
“Kami Puskesmas Muara Kuang tidak bisa mengatakan kalau itu keracunan MBG karena kita harus tes laboratorium dari sampel makanan tersebut,” jelas Erfida dengan nada hati-hati.
Kabar ini sontak menggemparkan warga sekitar. Program MBG yang sejatinya diharapkan mampu meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak sekolah justru berubah menjadi sorotan tajam. Meski kondisi para siswa kini sudah stabil dan diperbolehkan pulang, pertanyaan besar masih menggantung: benarkah makanan dari MBG menjadi penyebabnya, atau ada faktor lain yang memicu insiden ini?
Masyarakat pun kini menunggu hasil uji laboratorium resmi sebagai jawaban pasti. Di tengah kegelisahan itu, satu hal jelas: insiden ini menjadi alarm keras agar pengawasan terhadap kualitas makanan MBG benar-benar diperketat demi keselamatan generasi muda.
