PRABUMULIH, PSCOM – Malam mencekam dirasakan oleh sebanyak 132 penumpang asal Kota Prabumulih yang baru saja pulang dari kegiatan diklat di Kota Lubuk Linggau. Bukannya mendapatkan pelayanan sesuai aturan, rombongan ini justru mengaku diperlakukan semena-mena oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Insiden mengejutkan tersebut terjadi pada Kamis (21/8/2025) dini hari sekitar pukul 00.51 WIB. Alih-alih berhenti di Stasiun Prabumulih sebagaimana mestinya, kereta justru tidak melakukan pemberhentian. Akibatnya, ratusan penumpang dipaksa turun di Stasiun Lembak yang berjarak cukup jauh dari tujuan utama mereka.
Seorang penumpang bernama Mimi dengan nada kesal menuturkan kepada media, bahwa dirinya bersama rombongan benar-benar dibuat kebingungan di tengah malam.
“Seharusnya kami turun di Stasiun Prabumulih, tapi malah diturunkan di Lembak. Ratusan penumpang akhirnya bingung dan kesal, KAI harus tanggung jawab,” tegas Mimi.
Kondisi ini sontak memicu kemarahan. Para penumpang yang sudah lelah setelah perjalanan jauh merasa terlantar dan tidak dihargai sebagai pelanggan. Tak sedikit yang mengecam sikap PT KAI karena dianggap mengabaikan kewajiban dalam memberikan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan sesuai prosedur.
Situasi di Stasiun Lembak dini hari itu sempat berlangsung kacau. Ratusan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, terpaksa mencari cara pulang ke Prabumulih di tengah kegelapan malam. Beberapa terlihat panik, bahkan ada yang menangis karena kesal dan kelelahan.
Insiden ini langsung menuai reaksi keras dari masyarakat. Banyak pihak menilai PT KAI telah melakukan pelanggaran serius yang tidak bisa ditoleransi. Mereka mendesak manajemen segera memberi penjelasan resmi, permintaan maaf terbuka, sekaligus kompensasi atas kejadian yang memalukan ini.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT KAI belum memberikan keterangan resmi terkait alasan kereta tidak berhenti di Stasiun Prabumulih. Namun, publik kini menunggu sikap tanggung jawab nyata, bukan sekadar alasan klise.
Apapun penyebabnya, kejadian ini jelas menjadi tamparan keras bagi citra PT KAI. Bukannya memberikan pelayanan prima, perusahaan transportasi pelat merah ini justru dinilai mengorbankan ratusan penumpang yang sudah membayar penuh untuk perjalanan mereka.